Selasa, 29 Desember 2009

elegiku

SEHAT DAN SAKITNYA BAHASA

Manusia itu makhluk yang unik dan keunikannya ini terletak pada kemampuannya berbahasa. Manusia sebagai makhluk yang berpikir jika tanpa mempunyai kemampuan berbahasa maka kegiatan berpikirnya tidak mungkin dapat dilakukan secara sistematis dan teratur. Lebih lanjut lagi, tanpa kemampuan berbahasa ini maka manusia tidak mungkin mampu mengembangkan kebudayaannya.

Bahasa membuat manusia berpikir secara abstrak dimana obyek-obyek yang faktual ditransformasikan menjadi simbol-simbol bahasa yang bersifat abstrak. Transformasi obyek faktual menjadi simbol abstrak yang diwujudkan lewat perbendaharaan kata-kata ini dirangkaian oleh tata bahasa untuk mengemukakan suatu jalan pemikiran atau ekspresi perasaan. Bahasa mengkomunikasikan tiga hal yakni buah pikiran, perasaan dan sikap. Lebih lanjut lagi Kneller menyatakan bahasa dalam kehidupan manusia mempunyai fungsi simbolik, emotif, dan afektif.

Ada beberapa tokoh yang berpendapat tentang apa sebenarnya bahasa itu. Platonist berpendapat bahwa bahasa itu sepenuhnya merupakan abstraksi formal. Katz dan Soames (Platonist) memandang bahasa itu mempunyai makna dan struktur yang bebas dari pembicaranya. Menurut Chomsky bahasa adalah batin si pembicara yang terdiri atas makna dan struktur uang diekspresikan. Para behaviorist memandang bahasa sebagai representasi dari terapan aturan bahasa ke dalam kemampuan praktis dalam behavior. Menurut Dumet bahasa adalah phenomena social dimana bahasa sebagai upaya sistematisasi fakta-fakta yang luas sekali cakupannya.

Hakikat sebenarnya bahasa bisa dilihat sisi sebagai berikut: Pertama-tama bahasa dapat kita cirikan sebagai serangkaian bunyi. Dalam hal ini kia mempergunakan bunyi sebagai alat untuk berkomunikasi yang paling utama. Komunikasi dengan mempergunakan bunyi ini dikatakan juga sebagai komunikasi verbal.

Kedua, bahasa merupakan lambang dimana rangkaian bunyi ini membentuk suatu arti tertentu. Manusia mengumpulkan lambang-lambang ini dan menyusunnya sebagai perbendaharaan kata-kata yang merupakan akumulasi dari pengalaman dan pemikiran mereka. Perkataan “internet” atau “ teknologi” belum ada pada perbendaharaan kata-kata nenek moyang kita, sebab pemikiran mereka waktu itu belum mencapai ke arah sana. Demikian juga perkataan” lebay” dan “narcis” perkataan ini muncul untuk melambangkan sikap seseorang yang terlalu berlebihan atau over akting.

Inilah yang menyebabkan bahasa terus berkembang yakni karena disebabkan pengalaman dan pemikiran manusia yang juga berkembang. Bahasa diperkaya oleh seluruh lapisan masyarakat yang mempergunakan bahasa tersebut; para pendidik, ilmuwan, ahli politik, remaja dan bahkan pencuri. Setiap profesi mengembangkan bahasa yang khas untuk kelompoknya. Biasanya yang paling menonjol adalah para remaja yang memperkaya perbendaharaan bahasa dengan semangat mereka yang kreatif.

Dengan bahasa bukan saja manusia dapat berpikir secara teratur namun juga dapat mengkomunikasikan apa yang sedang dia pikirkan kepada orang lain. Bukan itu saja dengan bahasa kita pun dapat mengekspresikan sikap dan perasaan kita. Msalnya lewat seni suara kita dapat mengekspesikan perasaan, kedukaan, dan kecintaan lewat nada kata-kata. Atau bias saja mengekspresikan perasaannya dan buah pemikirannya dengan menulis puisi, cerpen, novel atau menulis elegi.

Sebaiknya seseorang dalam berbahasa haruslah berbahasa dengan jelas artinya ialah bahwa makna yang terkandung dalam kata-kata yang dipergunakan diungkapkan secara tersurat untuk mencegah pemberian makna yang lain. Atau berbahasa dengan jelas bisa berarti juga mengemukakan pendapat atau jalan pemikiran secara jelas. Dan inilah yang memungkinkan munculnya istilah sehat dan sakitnya bahasa. Sehatnya bahasa ketika orang lain bisa memahami makna bahasa yang kita pergunakan dan sakitnya bahasa ketika orang lain tidak mampu memahami makna bahasa yang kita pergunakan. Atau bisa jadi karena kekurangan dan ketidakmampuan kita dalam memahami makna bahasa sehingga muncullah istilah sehat dan sakitnya bahasa. Hanya diri kita masing-masing yang mampu menjawabnya.

MATEMATIKA MENGANYAM DUNIA

Bidang pengetahuan ketiga setelah filsafat dan ilmu yang berkembang sejak zaman Yunani Kuno ialah matematika. Oleh karena tergolong rumpun pengetahuan teoritis yang sama maka matematika mempunyai hubungan yang cukup erat dengan kedua bidang pengetahuan yang terdahulu. Dalam peradaban Yunani matematika mendapatkan momentum baru yaitu diperhatikannya aspek estetik dari matematika. Dapat dikatakan bahwa peradaban Yunani inilah yang meletakkan dasar matematika sebagai cara berpikir rasional dengan menetapkan berbagai langkah dan definisi tertentu. Euclid pada 300 s.M mengumpulkan semua pengetahuan ilmu ukur dalam bukunya Elements dengan penyajian secara sistematis dari berbagai postulat, definisi dan teorema. Kaum cendekiawan Yunani yang kaya, mempunyai budak belian yang mengerjakan pekerjaan yang kasar termasuk hal-hal yang praktis seperti melakukan pengukuran. Sehingga kaum cendekiawan ini dapat memusatkan perhatiannya pada aspek estetik dari matematika yang merupakan simbol status dari golongan atas waktu itu.

Sejak permulaan hingga dewasa ini filsafat dan matematika terus menerus saling mempengaruhi. Filsafat mendorong perkembangan matematika dan sebaliknya matematika juga memacu perkembangn filsafat. Perbincangan-perbincangan paradox yang dikemukakan filsuf Zeno misalnya telah mendorong lahirnya konsep-konsep matematika seperti variable sangat kecil yang makin kecil mendekati nol(infinitesimal), limit, seri tak hingga( infinite series), dan proses konvergensi. Sebaliknya, ahli-ahli matematika dengan metode aljabar, teknik simbolisme, dan teori himpunan telah membuat logika yang semula termasuk bidang filsafat berkembang pesat serta memperjelas pengertian-pengertian seperti kebenaran, denotasi, konotasi, dan bentuk yang digeluti oleh para filsuf. Selanjutnya matematika merupakan sumber penting yang tak kering-kering sejak zama kuno sampai abad modern bagi pemikiran filsafati karena memberikan berbagai persoalan untuk direnungkan. Seorang ilmuwan astronomi terkenal yang berbicara tentang kaitan matematika dengan filsafat ialah Galileo yang mengemukakan bahwa alam ditulis dalam bahasa matematika.

Dari zaman modern hingga abad XX ini filsafat dan matematika berkembang terus melalui pemikiran tokoh-tokoh yang sekaligus seorang filsuf dan juga ahli matematika seperti misalnya Decartes, Gottfried Wilhelm von Leibnizt, Auguste Comte, Henri Poincare, Whitehead dan Betrand Russell. Leibnitz mengembangkan kalkulus dan kini diakui pula sebagai salah seorang pelopor logika simbolik.Whitehead dan Russell menulis suatu karya raksasa mengenai logika sebagai dasar matematika( Bukunya berjudul Principia Mathematica). Kaitan erat antara matematika dengan ilmu-ilmu modern kiranya tidak perlu dipersoalkan lagi. Pada abad XVII matematika menjadi perintis dan bagian yang terpenting dari ilmu alam. Newton membongkar rahasia alam dengan mempergunakan matematika dengan karyanya yang diberi judul Philosophiae Naturalis Principia Mathematica(Asas-asas Matematik dari Filsafat Alam). Pada dewasa ini banyak ahli matematika dan imuwan alam menyatakan bahwa matematika adalah bahasa dari ilmu(the language of science).

Matematika dapat dikatakan hampir sama tuanya dengan peradaban manusia itu sendiri. Matematika tidak dapat dilepaskan dari perkembangan peradaban manusia. Manusia makhluk yang berhitung yan hidup dalam jaringan angka-angka: takaran resep makanan, jadwal pesawat terbang, angka pengangguran, uang lembur, temperatus klinis, curah hujan, cerah matahari, suku bunga bank, biaya naik taxi, tingkat kematian dan lain-lain. Inilah matematika yang mampu menganyam dunia.

Daftar Pustaka:

Hamersma,H.1983.Tokoh-Tokoh Filsafat Barat Modern.Jakarta:Gramedia.

The Liang Gie.2007. Pengantar Filsafat Ilmu.Yogyakarta:Liberty.

Muhadjir,Noeng.2001.Filsafat Ilmu.Yogyakarta:Rakesarasin.

Suriasumantri,J.2003.Filsafat Ilmu sebuah Pengantar Populer.Jakarta:Pustaka Sinar Harapan.

PEMBERONTAKAN PARA NORMATIF

Aspek normatif mengungkapkan seperangkat nilai yang membimbing dan menjadi kriteria pencapaian tujuan.

Manusia dalam kehidupannya selalu berkaitan dengan nilai. Manusia senantiasa dinilai dan menilai. Cabang filsafat yang membicarakan nilai disebut dengan aksiologi ( filsafat nilai ). Nilai pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu obyek. Nilai mengandung cita-cita, harapan-harapan, dambaan dan keharusan. Nilai berkaitan dengan bidang normatif atau berada dalam dalam tatanan dunia ideal bukan dunia yang real. Meskipun demikian diantara keduanya saling berhubungan atau berkaitan dengan erat. Yang ideal harus menjadi real dan yang normative harus direalisaskan dalam perbuatan sehari-hari yang merupakan fakta. Nilai bagi manusia dipakai dan diperlukan untuk menjadi landasan alasan, motivasi dalam segala sikap, tingkah laku dan perbuatannya.

Normatif dengan semua pilar-pilar nilai yang melekat pada dirinya dan menjadi ciri khusus dari setiap normatif yang tercipta di dalam kehidupan manusia. Setiap normatif ini sungguh mempunyai peranan yang sangat penting dalam menata kehidupan manusia. Peranan dari setiap normatif berkaitan erat antara satu dengan yang lainnya. Sehingga dalam kehidupannya manusia benar-benar sesuai dan terciptalah keselarasan kehidupan bermasyarakat.

Ketika ada orang dengan sadar dan sengaja melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan normatif yang ada maka sudah barang tentu orang tersebut akan mendapatkan sanksi. Dan sanksinya ini sesuai dengan peranan normatif itu sendiri yaitu saling berkaitan erat. Sehingga secara otomatis setiap normatif akan memberikan sanksinya masing-masing. Oleh karena itu, haruskah para normatif melakukan pemberontakan ketika ada orang yang melanggarnya? Haruskah para normatif melakukan pemberontakan ketika oran yang melanggarnya itu mendapatkan sanksi dari semua normatif yang ada? Kita semua hanya bisa berharap para normatif masih berbesar hati dan berlapang dada memaafkan perbuatan-perbuatan kita yang kadang-kadang jauh menyimpang dari harapan para normatif.

Daftar Pustaka

Rukiyati,dkk.2008. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: UNY Press.

BENAR ATAU SALAH, YANG TERTINGGI ATAU YANG TERENDAH

Dalam kehidupan kita yang secara nyata, sadar, dirasakan dan diketahui oleh semua orang. Adalah satu kata Benar yang berarti suatu ungkapan dengan batasan nilai baik, karena suatu hal atau perbuatan yang menimbulkan kontradiksi dari suatu batasan kekeliruan atau ketidakselaran yaitu Salah. Salah merupakan ungkapan dan penilaian yang ditujukan karena ketidaktepatan suatu hal atau perbuatan yang tidak sesuai dengan kriteria, ukuran dan kaidah yang semestinya dilakukan. Bila Benar, maka tanpa sanksi yang membuat orang tertekan perasaan, hilang harga diri dan jatuh mental. Bila Benar, maka membuat suatu hal atau perbuatan terpercaya dan dipercayai sehingga karena kebenarannya sesuatu hal atau perbuatan itu di Tinggikan. Mampukah kita untuk selalu melakukan perbuatan yang Benar? Sehingga kita selalu diTinggikan. Adakah dari kita yang selalu Benar dan diTinggikan? Bila suatu ketika Salah yang muncul maka sangat susah dengan segera melepas ketidakpercayaan yang membelenggu hati. Yang Salah dan membuat Salah akan selalu diRendahkan. Yang Benar dan yang Tertinggi adalah Allah Yang Maha Kuasa. Yang Salah dan yang Terendah adalah iblis dan setan. Bila dari yang ada dalam diri kita yag sebenarnya benar dan yang tinggi adalah hati nurani, hati nurani yang tidak mampu berdusta, ingkar dan berkhianat. Tetapi seringkali tertutupi oleh Salah dan Rendah yaitu dosa oleh karena berdusta, ingkar dan kemunafikan.

BATAS TANPA BATAS

YA ALLAH…. Ijinkan kami menyebut Nama-Mu Yang Agung. Hanya Engkaulah ALLAH YANG MAHA BESAR DAN KUASA. Yang menguasai kami dan dunia dengan segala isinya. Karena memang Engkaulah Penciptanya. Kekuasaan dan Kebesaran-Mu YA ALLAH sungguh tanpa batas. YA ALLAH YANG MAHA AGUNG, telah Engkau tetapkan atas kami Ketetapan-Mu. Dan Engkau beri kami petunjuk untuk menjalankan Ketetapan-MU. Engkau selalu limpahkan Hidayah dan Taufiq-Mu untuk semakin membimbing dan menyinari langkah kami. Engkau karuniakan Rahmat dan Nikmat-Mu untuk kelangsungan kehidupan kami. Begitu banyak Rahmat, Nikmat, Rezeqi yang Engkau karuniakan pada kami. Tanpa itu semua kami tak bisa apa-apa. Tapi seringkali dalam kehidupan ini tak sedikit dari kami yang lupa bahwa yang mempunyai Kuasa hanya Engkau. Kami dengan sombongnya berkuasa atas hamba Engkau yang lain. Kami menganggap kekuasaan kami tanpa batas. Kami berkuasa tanpa memikirkan bahwa kekuasaan kami mempunyai batas. Dengan limpahan Nikmat-Mu pula kami semena-mena dalam memanfaatkannya, kami tidak sadar bahwa semuanya ini juga mempunyai batas. Kami tersesat karena batas tanpa batasnya berada di tangan Kekuasaan-Mu YA ALLAH. Tapi sungguh Engkau memang YANG MAHA PEMBERI PETUNJUK DAN MAHA PENGAMPUN dengan Hidayah-Mu, Engkau sadarkan kami, Engkau ampuni kesalahan-kesalahan kami. Alhamdulillah Puji Syukur Kehadirat-Mu YA ALLAH YANG MAHA AGUNG. Dan ijinkan kami memohon: YA ALLAH YANG MAHA BESAR…Senantiasa karunikan Energi-Mu pada kami. Jangan lepas Jemari Cinta-Mu yang telah Engkau pertautkan dengan ujung jemari kami. Jangan Engkau lepas Genggaman Erat Tangan-Mu yang kini kami yakini setiap detik terus menuntun kami. YA ALLAH YANG MAHA AGUNG kabulkan permohonan kami. Amin..Amin..Amin Ya Rabbal Alamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar